Sabtu, 28 Februari 2015

Biografi Chairul Anwar

*      Chairil anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922.
*      Setelah ayah dan ibunya bercerai, chairil kemudian ikut ibunya ke Jakarta.
*      Semasa kecil di Medan, ia sangat dekat dengan neneknya.
*      Keakraban ini begitu member kesan kepada hidup chairil.
*      Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia.
*      Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sebuah sajak yang luar biasa pedih
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima semua tiba
Tak ku tahu setinggi itu menusuk kalbu
Dan duka maha Tuan bertakhta
*      Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang dipuja chairil.
*      Di depan ibunya, chairil acap kali kehilangan sisi liarnya.
*      Beberapa puisi chairil juga menunjukkan kecintaannya yang dalam kepada ibunya.
*      Sejak kecil, semangat chairil dikenal sangat tinggi.
*      Seorang teman dekatnya. Sjamsul ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan chairil anwar semasa kecil.
*      Menurut sjamsul, salah satu sifat chairil pada masa kanak-kanak ialah pantang dikalahkan, baik dalam suatu persaingan maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya.
*      Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, dan boleh dikatakan tidak pernah diam.
*      Rekannya jassin, pun punya kenangan tentang ini ‘’ kami pernah bermain bulutangkis bersama, dan dia kalah, tetapi dia tidak mau mengakui kekalahannya dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu karena kami bertanding di depan para gadis’’.
*      Wanita adalah nama dunia chairil sesudah buku.
*      Tercatat nama Ida, Sri ayati, Gadis rasyid, Mirat, dan Roosmani sebagai gadis-gadis yang di kejar-kejar Chairil.
*      Semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisinya.
*      Akan tetapi dengan gadis karawang, Hapsah, Chairil akhirnya menikah.
*      Dan menghasilkan satu buah hati, yang diberi nama Evawani Chairil Anwar.
*      Pernikahan itu tidak berumur panjang karena kesulitan ekonomi dan gaya hidup Chairil yang tidak berubah.
*      Hapsah meminta cerai saat anak mereka berumur 7 bulan.
*      Chairil pun menjadi duda.
*      Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB pada 28 April 1949 Chairil meninggal dunia.
*      Ada beberapa versi tentang sakitnya, tetapi yang pasti adalah TBC kronis dan sifilis.
*      Umur Chairil memang pendek, yaitu 27 tahun.
*      Meskipun demikian dalam umur yang sesingkat itu, ia telah meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia.

*      Malah, dia menjadi contoh terbaik untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh dalam menggeluti kesenian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar