Asal:
Kalimantan Timur
Propinsi: Kalimantan Timur
Propinsi: Kalimantan Timur
Keterangan:
Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Tarian ini dibawakan oleh seorang gadis dengan pakaian adat Dayak Kenyah. Gerakan tubuh dan tangan yang lambat dan lembut, serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini.
Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Tarian ini dibawakan oleh seorang gadis dengan pakaian adat Dayak Kenyah. Gerakan tubuh dan tangan yang lambat dan lembut, serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini.
Jika Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Kancet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong
Sejarah:
Tari Gong merupakan salah satu
ekspresi seni masyarakat Dayak yang mendiami Kalimantan Timur. Tari Gong adalah
tari yang mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita dengan menari di
atas Gong dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh keseimbangan. Tari ini
mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari.
Sesuai dengan nama tarinya,
tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sapeq (
alat musik yang dipetik seperti kecapi).
Penari Gong menggunakan busana
berupa baju manik dan Taah ( pakaian khas wanita yang terdiri dari kain
beludru yang dihiasi manik-manik, yang dipakai dengan cara dililitkan pada
pinggang, yang masing-masing ujung tali dililitkan dan berhenti di pusar ),
serta perlengkapan lainnya yang digunakan Lavung ( Topi yang dibuat dari rotan
dan terdapat corak-corak sesuai dengan corak baju dan Taah), dan kalung yang
terbuat dari manik-manik yang berwarna dan gigi atau taring Macan, dan bulu
burung Enggang yang dikenakan di kedua belah tangan penari.
Kesederhanaan
tari Gong terlihat pada gerak dan musik. Gerak pada tari Gong hanya beberapa
segmen tubuh saja yang bergerak, serta bentuk gerakannya diulang- ulang
pada saat penari menuju Gong, saat berada di atas Gong dan turun dari Gong.
Tari Gong memiliki gerak kaki yang sederhana dalam melangkah dan ayunan tubuh
dan tangan yang lemah lembut. Kostum yang digunakan sangat mewah karena terbuat
dari manik-manik yang dirangkai menjadi motif – motif binatang seperti motif
Kalung Aso (Naga Anjing), pola permainan musik yang mendukung tarian ini datar
tidak terjadi pergantian iringan dari awal hingga akhir tari.
Dilihat dari gerak
dan tatapan mata yang dimiliki lembut dan lincah karena disamakan dengan sifat
seekor burung, di mana burung mempunyai sifat yang cepat, lembut dan lincah.
Bentuk gerak dalam tari Gong ini tergolong sederhana, gerak yang
merupakan ekspresi yang menirukan gerak hewan tiruannya seperti burung Enggang.
Penari melakukan gerakan-gerakan yang sederhana dan mudah. Dalam gerak yang
melambangkan hubungan manusian dengan burung Enggang terlihat dalam gemulai gerak
tangan, tubuh dan kaki. Gerak pelan pada tangan mengibaratkan kepak sayap
burung Enggang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar