Sabtu, 26 Oktober 2013

Zeradias



Cintaku bagaikan bunga Dandelion di sebuah sabana yang terhempas angin mendung. Akan pergi kemanapun angin membawa. Bisa menghilang dan mati, tapi bisa tumbuh menjadi bunga yang lebih indah. Kata orang, cinta akan selalu datang kapanpun dan dimanapun aku berada. Tapi, bila tak pernah datang lagi apakah yang harus aku lakukan?

Aku, Zeradias adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga biasa yang menemukan arti cinta pada usia 15 tahun. Tak pernah terpikir olehku untuk menemukan yang lain. Pertemuan pertamaku dengan Mawar berawal dari ekstrakulikuler silat yang sama-sama kita ikuti. Awalnya aku tak begitu tertarik dengan dia, pada pandangan pertama dia terlihat biasa saja.

Dia seorang gadis berkulit sawo matang, berambut sebahu, dan penyuka warna hijau. Aku tak terlalu tahu latar belakang keluarganya, dan aku juga tidak begitu peduli. Getar-getar rasa cinta mulai muncul pada diriku saat kita sering ngobrol di dunia maya, padahal dalam dunia nyata aku jarang ngobrol dengan dia. Dia seorang anak yang menarik, menyenangkan, lucu, dan semakin lama kulihat dia semakin cantik saja.

Detik-detikpun berganti, semakin lama aku semakin dekat saja dengan Mawar. Tapi tak pernah terbesit olehku untuk mencoba pacaran dengan dia karena aku sadar diri kalau aku bukanlah orang kaya seperti dia. Tak mungkin orang secantik dia suka pada orang seperti aku. Memang mulanya aku sama sekali tidak ingin berpacaran dengan Mawar, tapi setelah aku tau ada orang lain yang mendekatinya, aku merasa takut kehilangan dia. Akhirnya aku mencoba lebih mendekatinya.

Suatu hari salah seorang temanku menghampiriku, mengajak ngobrol
“Zer, kamu emang beneran suka sama Mawar” tanya Kadek sambil menyeritkan keningnya.
“Emang kenapa dek?? Dia kan cantik, dia humoris, dan yang jelas dia perhatian sama aku” kataku memasang muka serius
“Kamu kan belum tahu kalo ternyata dia seorang playgirl!!“
“Aku tahu itu kok, dan rasanya aku ga masalah sama itu, aku care aja selama dia bisa dirubah, inget dek kalo macan yang buaspun bisa jadi jinak lho” kataku membela diri
“Oh, bisa aja kamu” katanya sambil tertawa dan berlalu

Malam-malamkupun hanya terisi oleh mimpi indah dengan Mawar. Dunia Yugi-Oh pun akhirnya kuduakan, padahal aku seorang yang cukup penting bagi teman-teman sebagai ketua Oricalcos Kebumen, grup duelist yang kupimpin. Aku yang biasanya aku berkumpul 2 atau 3 kali seminggu menjadi hanya 1 kali seminggu itupun hanya sekedar ngumpul dan hanya membahas obrolan gaje**. Untung saja masih ada Bagas yang setia menunggu teman-temannya bermain Yugi-Oh di teras rumahnya.

Suatu hari kudengar dari Sunu kalau Mawar sedang dekat dengan Annas, teman sekelasnya. Yang kutahu tentang Annas hanyalah ibunya guru Matematika kelas X di SMANDA, dan ayahnya seorang dokter. Akupun jadi minder kalo bersaing dengan anak orang kaya. Aku juga cemburu, dan tanpa pikir panjang kutulis sebuah status tentang perselingkuhan Mawar dengan Annas di akun Facebookku. Karena aku tahu persis saat itu Mawar masih punya pacar yang sebenarnya belum putus, hanya saja kudengar ada sedikit masalah antara mereka. Dan itu adalah kesalahan terbesarku.

Sehari setelah aku memasang status itu, kubuka kembali Facebookku. Ada komentar dari Mawar, yang isinya mengutuk statusku. Aku seperti orang yang tersambar halilintar ribuan volt di siang yang cerah. Langsung saja kuhapus status itu, karena aku takut akan lebih banyak orang yang mengutukku. Kulihat inbokku, ada 2 pesan yang masuk, satu dari Mawar yang mengirimi ribuan sumpah serapah yang ditujukan padaku, dan satu lagi dari sahabat Mawar yang tidak hanya berisi kutukan, tapi juga ancaman. Akupun bingung, bagaimana caranya aku meminta maaf, menatap wajahnya pun aku sudah tidak berani.

Setengah bulan setelah kejadian itu dia dibelikan sepeda motor oleh ayahnya, sebuah Vario abu-abu. Aku jadi semakin menjauhinya, aku memang bukan orang yang kaya jadi aku memang tidak mempunyai sepeda motor. Setengah bulan kemudian akupun sudah bisa melupakan Mawar dan tenggelam dalam kesibukanku sebagai Duelist* paling pro di kota ini ataupun melihat obrolan-obrolan gaje anggota grup rahasia Duelist Indonesia di Facebook. Walaupun aku sudah ilfil*** sama dia tetapi masih ada sedikit api sayang dalam hatiku. Dia yang pertama buatku mengerti artinya cinta, dia yang membuatku merasakan kekecewaan yang dalam, dan dia orang yang pernah membuatku tersenyum sepanjang hari.

Beberapa bulan kemudian dia mempunyai seorang pacar baru, siswa kelas XI IS 1 yang juga anggota tim Basket SMANDA dengan nomer punggung 12. Aku sangat  membencinya, dia kuanggap sebagai musuhku walaupun sebenarnya dia tidak mempunyai salah apapun kepadaku.

Ternyata hubungan mereka tidak berjalan cukup lama, hanya sekitar 2 bulan akhirnya hubungan mereka putus. Sekarang Mawar sendiri lagi, tapi apa daya karena dia sudah terlanjur membenci diriku, mungkin diriku udah dimasukkan kedalam blacklistnya mengingat sumpah serapah yang pernah dia ucapkan. Aku mungkin bersyukur tidak pernah menjadi mantannya atau mungkin juga harus menangis karena gagal meraihnya.

Sepetik kata pujangga yang entah mengapa selalu kuingat
“Ternyata tanpamu langitpun masih biru, ternyata tanpamu bungapun tak layu, ternyata dunia ini tah berhenti berputar, meski engkau bukan milikku”
*Duelist adalah sebutan bagi orang-orang yang suka memainkan kartu Yugi-Oh
**Gaje (Ga Jelas)
***Ilfil (Hilang feeling atau hilang perasaan)



 *Karya: Hudan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar