Tari Pakarena (Tari
Kipas) Sulawesi Selatan
A.
Sejarah dan Perkembangan Tari Pakarena
Tidak ada yang tahu persis sejarah tari kipas ini. Namun menurut mitos yang ada, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup,bercocok tanam,bertenak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang di pake penghuni lino sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
Tidak ada yang tahu persis sejarah tari kipas ini. Namun menurut mitos yang ada, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup,bercocok tanam,bertenak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang di pake penghuni lino sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
B.
Asal Tarian
Tarian ini berasal dari
daerah Gowa, Sulawesi Selatan.
C.
Penyajian
Berkelompok. Jumlah
penari umumnya 4-7 orang perempuan.
D.
Ragam Gerak
·
Sambori’na (berteman)
·
Ma’biring kassi’
(bermain ditepi pantai)
·
Anging kamalino (angin
tanpa berhembus)
·
Digandang
(berulang-ulang)
·
Jangan lea-lea (ayam
yang mundur-mundur sementara berkelahi)
·
Iyale’ (sebelum
menyanyi ada seperti aba-aba) nyanyian tengah malam
·
So’naya (yang bermimpi)
·
Lambbasari (hati timur)
E.
Rias dan Busana
1. Baju pahang (tenunan tangan)
1. Baju pahang (tenunan tangan)
2. Lipa ’ sa’
be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan)
3. Perhiasan-perhiasan
berupa kalung, gelang dan hiasan sanggul
4. Kipas berukuran besar
F.
Iringan
Iringan Eksternal yaitu
:
·
Dua buah gendang
·
Kannong-kannong
(Kennong)
·
Gong
·
Kancing
·
Sepasanag puik-puik
(suling)
·
Dimainkan oleh Pria
·
Biasanya berjumlah 7
orang
G.
Tema dan Fungsi
Tema : Pantomim
(Kehidupan manusia)
Fungsi : 1. Sebagai
sarana Upacara Adat, yaitu Tari Pakarena Royong
2. Sebagai sarana
Pertunjukkan, yaitu Tari Pakarena Bone Balla
H.
Keunikan
·
Penarinya tidak
diperkenankan membuka mata terlalu lebar.
·
Gerakan kakinya tidakboleh
diangkat terlalu tinggi.
·
Jadi penarinya dituntut
untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
Tari Pakarena (Tari
Kipas) Sulawesi Selatan
A.
Sejarah dan Perkembangan Tari Pakarena
Tidak ada yang tahu persis sejarah tari kipas ini. Namun menurut mitos yang ada, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup,bercocok tanam,bertenak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang di pake penghuni lino sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
Tidak ada yang tahu persis sejarah tari kipas ini. Namun menurut mitos yang ada, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup,bercocok tanam,bertenak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang di pake penghuni lino sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
B.
Asal Tarian
Tarian ini berasal dari
daerah Gowa, Sulawesi Selatan.
C.
Penyajian
Berkelompok. Jumlah
penari umumnya 4-7 orang perempuan.
D.
Ragam Gerak
·
Sambori’na (berteman)
·
Ma’biring kassi’
(bermain ditepi pantai)
·
Anging kamalino (angin
tanpa berhembus)
·
Digandang
(berulang-ulang)
·
Jangan lea-lea (ayam
yang mundur-mundur sementara berkelahi)
·
Iyale’ (sebelum
menyanyi ada seperti aba-aba) nyanyian tengah malam
·
So’naya (yang bermimpi)
·
Lambbasari (hati timur)
E.
Rias dan Busana
1. Baju pahang (tenunan tangan)
1. Baju pahang (tenunan tangan)
2. Lipa ’ sa’
be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan)
3. Perhiasan-perhiasan
berupa kalung, gelang dan hiasan sanggul
4. Kipas berukuran besar
F.
Iringan
Iringan Eksternal yaitu
:
·
Dua buah gendang
·
Kannong-kannong
(Kennong)
·
Gong
·
Kancing
·
Sepasanag puik-puik
(suling)
·
Dimainkan oleh Pria
·
Biasanya berjumlah 7
orang
G.
Tema dan Fungsi
Tema : Pantomim
(Kehidupan manusia)
Fungsi : 1. Sebagai
sarana Upacara Adat, yaitu Tari Pakarena Royong
2. Sebagai sarana
Pertunjukkan, yaitu Tari Pakarena Bone Balla
H.
Keunikan
·
Penarinya tidak
diperkenankan membuka mata terlalu lebar.
·
Gerakan kakinya tidakboleh
diangkat terlalu tinggi.
·
Jadi penarinya dituntut
untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
sangat berguna
BalasHapusthanks ats info ny
BalasHapusBerguna banget makasi��
BalasHapusterimakasih atas infonya
BalasHapusterimakasih atas infonya
BalasHapusmkasih atas infonya
BalasHapusMakasih infonya ya... infonya sangat bermanfaat 😊😊😊
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus